Trenggalek Berteman Hati

Trenggalek Berteman Hati
Trenggalek adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pusat pemerintahan berada di Trenggalek kota. Kabupaten ini menempati wilayah seluas 1.205,22 km² yang dihuni oleh ±700.000 jiwa.[1] Letaknya di pesisir pantai selatan dan mempunyai batas wilayah sebelah utara dengan Kabupaten Ponorogo; Sebelah timur dengan Kabupaten Tulungagung; Sebelah selatan dengan pantai selatan; dan Sebelah barat dengan Kabupaten Pacitan.
Salah satu tokoh terkenal di Trenggalek adalah Menak Sopal, salah seorang bupati atau pengusasa Trenggalek. keterangan resmi mengenai Menak Sopal belum banyak ditulis, akan tetapi situs berupa makam dapat dijumpai di dusun Bagong, kelurahan Ngantru, kecamatan Trenggalek. Menak Sopal dikenal sebagai pahlawan bagi kaum tani di Trenggalek, usahanya untuk membangun sebuah dam atau waduk beserta saluran irigasi yang menyertainya berkembang menjadi sebuah legenda yang mengiringi tradisi sedekah bumi yang sampai saat ini dilaksanakan oleh kaum tani di kelurahan Ngantru pada bulan Sela. konon, saat membangun waduk tersebut, Menak Sopal dan pengikutnya mengalami kesulitan karena selalu saja bangunan yang membendung kali Bagong itu jebol. setelah bertapa beberapa hari akhirnya, Menak Sopal mengetahui jika penyebab jebolnya bangunan waduk tersebut karena ulah siluman bajul putih yang menguasai sungai tersebut. setelah bertemu dengan siluman bajul putih, akhirnya sang siluman bersedia untuk tidak mengganggu pekerjaan besar Menak Sopal dengan meminta tumbal seekor gajah yang berkulit putih pula. singkat cerita dengan sedikit tipu muslihat, Menak Sopal berhasil menyediakan tumbal Gajah Putih kepada Bajul Putih. Untuk diketahui pemilik Gajah Putih di daerah Wengker hanya ada satu orang yaitu seorang janda di daerah Ponorogo.

Kamis, 01 April 2010

Jajanan Manco

Mungkin anda semua sudah tidak asing lagi dengan jajanan yang satu ini, jajanan manco yang kalo diluar daerah trenggalek ada yang menyebutnya p*** (sensor yah) kipu adalah jajanan yang terbuat dari ketan yang diolah dengan proses sedemikian rupa sehingga menjadi jajanan khas trenggalek yang mak nyus. Jajanan ini beredar dengan dua bentuk yaitu ada yang menggunakan wijen sebagai kulitnya ada juga yang menggunakan ketan (yang pasti dah digoreng lo). Jajanan ini lebih nikmat kalo dimakan masih anget ato baru aja dibuat rasanya masih super renyah dan mak nyus pokoke.
Kalo anda pengen berburu manco yang masih anget anda bisa ke desa sugihan kecamatan kampak kabupatenya pasti Trenggalek.  Di desa ini banyak home industri manco.  Saya cerita gini karena saya lahir di desa ini dan biasa maen kerumah saudara yang punya home industri manco, saya paling suka makan rontokannya yang ada gula merahnya itu lo, biasa orang nyebutnya kroto tapi ga nggigit lo kroto yang ini 
Buat yang minat mencicipi manco yang masih anget silahkan datang ke desa sugihan, ato kalo ga mau ke desa sugihan bisa beli di toko-toko jajan khas trenggalek yang sudah banyak berdiri di pinggir-pinggir jalan di Trenggalek.

Tempe Kripik

Tempe kripik adalah termasuk jajanan khas dari Trenggalek. Istilah tempe sudah tidak asing lagi karena banyak di luar Trenggalek yang menghasilkan produk ini. Tempe adalah makanan atau jajanan atau bisa juga dijadikan lauk makan adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar kedelai, jadi bisa dipastikan jajanan ini banyak mengandung protein.
Istilah tempe kripik juga sudah tidak asing lagi bagi kita semua, tapi ada satu ciri khas kripik trenggalek ini menurut saya (admin), tempe kripik trenggalek adalah tempe yang memang dibuat tipis dan digoreng sehingga menjadi kripik yang gurih dan mantaps, bukan tempe yang di iris tipis dan digoreng menjadi kripik.
Anda bisa menemukan home industri tempe kripik ini di desa sukorejo kecamatan gandusari atau anda bisa mampir di toko-toko jajanan khas trenggalek.

Senin, 29 Maret 2010

Pariwisata di Trenggalek - Jaranan Turonggo Yakso

Jaranan Turonggo Yakso

Asal mula tari turonggo Yakso


Trenggalek yang diwarnai dengan mayoritas budaya masyarakat agrarismemberikan peluang kehidupan kesenian jaranan. Diwilayah kecamatandongko, terletak didaerah pegunungan 30 km kerah selatan kotaTrenggalek, terdapat upacaraadat baritan yang hidup turun temurun,hingga upacara tsb menjadi sebagian dari kehidupan masyarakat yang adadiwilayah tersebut.

Kehidupan sehari hari yang lebioh dominant pada sector pertanian danperdagangan mengkondisikan upacara adapt baritan tersebut sebagai salahsatu bagian kehidupan yang diselenggarakan secara rutin sebagai mediakomunikasi terhadap tuhan yang maha esa.

Upacara baritan adapt tersebut diselenggarakan setiap tahun pada bulanSyura(Muharam) dengan hari dan tanggal yang ditentukan olehsesepuh(Pawang) yakni orang yang dianggap menguasai tentang hal tsb.Para petani pemilik rojo koyo berkumpul sambil membawa perlengkapansesaji berupa ambeng dan longkong dan membawa tali yang dibuat daribamboo yang disebut dadung.


foto3.jpgWaktuupacara diselengggarakan siang hari sekitar pukul 11 WIB , para petanisudah istirahat dalam mengerjakan sawah dan ladangnya.

Karena upacara itu dilaksanakan bubar ngarit tanduran, maka diberi namaBaritan( menurut mbah Karto sentono). Setelah upacara selesaiditeruskan dengan pentas kesenianlangen Tayub ditempat bekas tumpukandhadhung tadi. Dhadhung yang telah dimanteraidibagikan kepada pemiliksemula dan disimpan yang baik diatas pogo. Dengan menyimpan dhadhungtersebut , atas berkat Tuhan Yang Maha Esa, hewannya akan terhindardari gangguan malametaka dan penyakit.
Namun upacara baritan tersebut pada bebrapa tahun yang lalu sudahditinggalkan oleh masyarakat pendukungnya.  Untuk melestarikanuparacara pada tahun 1971 penilik kebudayaan( Bapak Sutyono) besertaseninam berusaha menciptakan suatu bentuk tari yang bias mendatangkanmasyarakat tanpa diundang, yaitu tari jaranan. Didalam melaksanakanupacara adat baritan yang dulu hiburannya lengen Tayub, digantikesenian jaranana, karena kesenian jaranan dianggapn sangat cocokuntuk  hiburan pada upacara tsb.

Berangkat dari kesenian jaranan yang terdapat pada upacara adaptBaritan tsb melahirkan ide untuk memprojeksikan kembali berbagaisentuhan estetis kesenian jaranan yang ada pada upacara baritan tsbpada wujud baru, yaitu tari Turonggo Yakso.

KEHIDUPAN TARI TURONGGO YAKSO
.

Sekitar tahun 1980 an tari Turonggo yakso berkembang di Kab.Trenggalek. Pembinana dan pengembangan tersebut atas prakarsa kartordepdikbud bersama pemda kab. Trenggalek, dengan dipacu dengan berbagaibentuk festival yang diselenggarakan setiap tahun sekali pada bulanAgustus unutk tingkat Sd, SLTP, SMA.

Dari kegiatan tsb berbagai upaya mencari bentuk baru terjadi padasetiap penyajian oleh grup grup jaranan. Ragam gerak baru bermunculansetiap saat pada waktu berpentas. Meskipun pada mulanya JarananTuronggo Yakso tersebut bermula dari daerah dongko, namun perkembanganya diluar sangatn pesat.

Berkat property ang dianggap merupakan symbol seni yang mempunyaikeindahan serta kekuatan tersendiri , maka property tari turonggo yaksoyuang terbuat dari kulit kerbau dengan bentuk visual terdiri atas badankuda dan kepala raksasa tersebut makin popular sebagai property tarijaranan kas Trenggalek. Author:  Autor: Sukamto.

Pariwisata di Trenggalek - Goa Lowo

Gua lowo
Obyek wisata yang tak kalah menariknya dengan obyek-obyek wisata yanglain adalah Obyek wisata Gua lowo. Disamping mengagumi keajaibanalamnya, gua lowo juga menyimpan berbagai misteri.

gualowo.jpgGuaLowo terletak di Desa Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalekkurang lebih 30 KM. dari Kota Trenggalek juga 30 km dari KotaTulungagung atau kurang lebih 180 km dari Kota Surabaya ke arah pantaiselatan tepatnya ke arah Pantai Prigi Kecamatan Watulimo. Tempat yangstrategis dan mudah dijangkau serta satu jalur dengan obyek wisataPantai Prigi inilah yang membuat makin mudah bagi pengunjung kerenabisa dalam bentuk satu paket wisata.

guo_lowo_9.jpgBegitutiba di Guo Lowo pengunjung akan disambut suasana udara pegunungan yangsejuk dengan aroma hutan jati yang khas, karena lokasi Guo Lowodikelilingi hutan jati yang rimbun. Dari tempat parkir menuju mulutgua, jalan yang sudah dipaving bersih membelah diantara teduhnyapepohonan kayu jati ini.
Begitu melewati mulut gua, kita langsung disambut ruang gua pertamayang sangat luas bagaikan aula. Langit - langit gua setinggi kuranglebih 20-50 meter, lebar gua sekitar 50 m. Mulai dinding gua dipenuhidengan panorama dan beraneka macam bentuk.

Keindahan dinding gua dengan stalagtit menggantung maupun stalagmityang mencuat disana sini, semakin terlihat artistik dengan sinar tatasedemikian rupa menambah warna semakin menarik.
Berdasarkan survei ahli gua Mr. Gilbert Manthovani dan Dr. Robert K Khotahun 1984 dinyatakan bahwa Guo Lowo gua alam terbesar di Asia Tenggarabahkan di Asia dengan panjang gua 800 Meter dengan rata - rata ruangluas terdapat 9 (sembilan) ruang utama dan beberapa ruang kecil.
guo_lowo_5.jpg
guo_lowo_8.jpg
KISAH PENEMUAN GUO LOWO

Seorang bernama Lomedjo masuk hutan mencari tempatuntuk melaksanakan semedi. Dan diketemukan gua kecil yang dianggapcocok untuk bertapa yakni sebuah gua dekat dengan kedung yang berwarnakebiru-biruan. Yang pada akhirnya gua tersebut dinamakan Kedung Biru.Letak Kedung kurang lebih 600 meter timur laut Guo lowo Petilasan initernyata sampai saat ini masih digunakan orang - orang untuk bertapa.Hal ini melihat bekas - bekas peralatan tertinggal di gua Kedung Biru.

guo_lowo_6.jpgDarihasil upaya puasa, semedi dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esaini, akhirnya mendapatkan hasil. Mbah Lomedjo mendapat mimpi bahwasekitar tempat dia bertapa ada sebuah gua besar te bersembunyi hewan -hewan buruan dengan aman.
Suatu ketika, diketemukan mulut gua yang besar, gelap dipenuhikelelawar dengan bau yang menyengak hidung. Tanpa disadari merekaselalu menyebut gua dengan;Guo Lowo( Bahasa Jawa Kelelawar adalahLowo). Hingga sekarang gua tersebut bernamaGuo Lowo, pertapaan Kedung terletak 600M timur Gua Lowo



GUO LOWO SEKARANG SEBAGAI OBYEK WISATA YANG MENARIK

Mengagumi keindahan Guo Lowo yang dengan warna warni stalagtit danstalagmit, di suasana alam lingkungan gua yang sejuk dan asri itu,sebenarnya Pemerintah Kabupaten Trenggalek tahun 1984 sudah ada upayauntuk mempromosikannya sebagai obyek wisata. Kendatipun demikianketerbatasan dana dan situasi yang kurang menunjang saat itu, makapengembangannya sangat lamban sehingga belum banyak dikenal dandikunjungi wisatawan.

Gua yang besar dan panjangnya kurang lebih 800 M ini telah dilengkapisarana penerangan listrik dan jalan buatan sehingga mudah untukmengamati macam bentuk artistik alami dari stalagtit dan stalagmit.Suasana sejuk dan segar karena air bersih yang gemercik mengalir dibawa gua membuat suasana yang nyaman.
guo_lowo_2.jpg
guo_lowo_3.jpg
Di luar gua telah dibangun, dilengkapi arena mainan anak - anak. Padahari libur seringkali juga ada hiburan musik yang diatraksikandipanggung gembira. Ada Angkutan umum dari kota Trenggalek ke Durenankemudian ke Guo Lowo.
Sumber: Dept.Pariwisata Kab. Trenggalek

Pariwisata di Trenggalek - Larung Sembonyo

                                                          Upacara adat Larung Sembonyo
                                                           letak1.jpg
Mitos masyarakat teluk Prigi tentang pembuatan kawasan teluk Prigi merupakan asal usul adanya upacara Larung sembonyo.

Masyarakat Prigi hampir seluruhnya beragama Islam, namun mereka merasakurang tentram hidupnya bila meninggalkan tradisi dan upacara Sembonyoyang diyakini untuk menjaga keseimbangan dengan alam sekitarnya sertaalam semesta. Upacara Sembonyo dilakukan setiap bulan Selo, hari seninKliwon setiap tahun.

Pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat nelayan dan petani berkaitandengan mata pencaharian sebagai nelayan, petani serta merupakan saranaunutuk menghormati leluhurnya yang berjasa dalam membuka kawasan telukPrigi. Mereka tidak ingin melupakan jasa Tumenggung Yudo Negoro sebagaipahlawan sekaligus sebagai pendiri desa Tawang, Tasikmadu. Jika merekamelalaikan takut ada gangguan, sulit dalam penanngkapan ikan, panenpertanian gagal, timbul wabah, bencana alam dan sebagainya.

Upacara Larung sembionyo pada tahun 1985 dilaksanakan secarabesar-besaran setelah sebelumnya terhenti akibat situasi politik.Peringatan saat itu dibantu Pemda kab. Trenggalek dalam rangka promosiwisata.Upacara Sembonyo dilaksanakan penuh syarat syarat, dan beranekaragam larangan. Hal ini mempengaruhi watak masyarakat Prigi, khususnyamasyarakat nelayan yang membutuhkan ketekunan, ketabahan dan keberanianmenantang maut, yang mengintai setiap saat. Laut ladangnya, laut tempatrejekinya.

Dimana dilakukan upacara sembonyo?
Larungsembonyo dilaksanakan di Teluk Prigi, Desa Tasik madu atau KaranggongsoKec. Watulimo. Upacara adat atau upacara tradisional lainnya yangtempat pelaksananaannya didesa Tasik madu, Prigi, Margomulyo,Karanggandu, dan Karanggongsoitu disebut dengan berbagai istilah:sedekah laut; larung sembonyo; upacara adat sembonyo; mbucal sembonyo;bersih laut.

Alat alat perlengkapan.
Sembonyo sebenarnya nama mempelai tiruan berupaboneka kecil dari tepung beras ketan, dibentuk seperti layaknyasepasang mempelai yang sedang bersanding. Duduk diatas perahu lengkapdengan peralatan satang, yaitu alat unutuk menhjalankan danmengemudikan perahu. Penggambaran mempelai tiruan yang bersandingdiatas perahu ini dilengkapi pula dengan sepasang mempelai tiruanterbuat dari ares atau galih batang pisang, diberi hiasan bungakenangadan melati, lecari. Karena sembonyo mengambarkan mempelai, makaperlengkapan upacara adat sembonyo juga dilengkapi dengan asahan atausesaji serta perlengkapan lain seperti halnya upacara perkawinantradisional jawa.

foto1.jpgTiruanmempelai yang disebut Sembonyo itu berkaitan dengan mitos setempatmengenai terjadinya tradisi larung sembonyo. Tradisi ini bermula darisuatu peristiwa yang dianggap pernah terjadi , yaitu perkawinan antarRaden Nganten Gambar Inten, dengan Raden Tumenggung Kadipaten AndongBiru. Raden Nganten Gambar Inten juga terkenal dengan nama radenNganten Tengahan.

Perkawinan itu dilaksanakan sebagai syarat keberhasilan RadenTumenggung Andong Biru Atau Raden Tumenggung Yudo negoro membuka hutanwilayah teluk Prigi dan sekitarnya untuk dijadikan daerah pedesaan,yang sebelumnya dikenal sebagai hutan yang sangat angker dan tidakdapat dihuni manusia.

Pelaksanaan upacara adat larung sembonyo menggambarkan kesibukankeluarga yang punya hajat mengawinkan dan mengadakan pesta untukmemeriahkan perkawinan itu.

Pelarungan sembonyo dan berbagai asahan dan sesaji didorong oleh niat,harapan dan permohonan untuk mendapatkan keselamatan dan memperolehhasil dari laut dan daratan yang melimpah.

foto2.jpgPerkawinanitu dilaksanakan pada hari senin kliwon , bulan selo, dimeriahkandedngan kesenian Tayub selama 40 hari 40 malam. Bertolak dari dongengitulah upacara adat Larung Sembonyo dilaksanakan dari tahun ke tahunoleh masyarakat teluk Prigi sampai sekarang.

Secara garis besar tahap tahap upacara adat Larung Sembonyo dibagimenjadi dua tahap persiapan yang meliputi: malam widodaren membuatsembonyo, kembar mayang, menyiapkan encek /sesaji serta menyiapkankesenian jaranan untuk penggiring dan tahap pelaksanaan.


Sedangkan tahap pelaksanaan upacara Larung sembonyo: arak-arakandiberangkatkan dari kantor kecamatan watulimo menuju tempat pelelanganikan yang telah dihiasi layaknya pesta perkawinan. Sembonyo diusungyang diriingi para petugas upacara dalam formasi tertentu.

Setelah dilakukan suguh, maka sembonyo ditaruh diatas gethek kemudian dilarung kelaut lepas.